Well, mungkin memang ada saatnya
ketika gua sangat mencintai seseorang akan tetapi orang tersebut udah ga peduli
sama perasaan gua karna kesalahan yang gua buat. Segala cara dan upaya selalu
gua coba agar gua bisa memperbaiki kesalahan tersebut, tapi sepertinya dia udah
ga peduli sama perasaan gua dan ga menghargai usaha gua. Bahkan dia lebih
memilih untuk menjalani hidup tanpa gua, sakit rasanya akan tetapi gua ga bisa
berbuat apa-apa karna itu udah jadi keputusan dia.
Herlin Handayani, seseorang yang
sangat gua sayang melebihi diri gua sendiri, bahkan gua rela melakukan
segalanya untuk dia, orang yang gua kenal dan gua dapatkan dengan pengorbanan
yang begitu besar. Kini dia telah pergi meninggalkan gua sendiri disini bersama
kehampaan dan kesunyian hati. Kesalahan yang gua perbuat karna hal yang sepele.
Dia tinggalin gua tidur di saat gua kangen sama dia, gua marah juga karna bukan
di tinggal dia tidur tapi saat gua Whatsapp, pesan yang gua kirim langsung di
baca entah sama siapa, saat itu dia online dan kemudian statusnya berubah
menjadi last seen today, saat gua
kirim lagi pesan ke dia, hal yang sama terulang kembali. Sampai pada akhirnya
gua marah, marah banget sama dia, seakan-akan perasaan gua lagi di mainin sama
dia. Akhirnya gua sms ke kakaknya dan ternyata dia lagi tidur, ga lama setelah
gua sms kakaknya dia bales Whatsapp gua dan bilang ketiduran, kalo memang dia
ketiduran yang online di WA dan baca pesan yang gua kirim siapa? Kakaknya ga
mungkin, karna gua yakin kalo kakaknya ga tau password untuk buka handphone
dia. Berdebatlah gua sama dia, sampai pada akhirnya dia memutuskan untuk terima
keputusan gua, PUTUS. L saat itu gua lagi kebawa emosi. Mungkin dia juga
jenuh sama sikap gua yang overprotective, yang selalu mengekang segala
aktivitas dia. Dia memang udah dewasa tau mana yang benar dan mana yang harus
dihindari, mungkin itulah cara gua mencintai dan menyayangi dirinya dengan
sikap gua yang over. Tapi dia ga bisa terima semua sikap gua. Gua ngerasa dia
terima cinta gua dulu bukan karna fisik gua, tetapi dari hal lain yang gua
miliki, entahlah apa itu. Kemarin saat gua tanya “gimana perasaan kamu ke aku?
Apa kita bisa balikan?” dia jawab dengan mudahnya “ga tau aku udah nyaman kaya
gini kayanya” sakit dan sakit yang gua rasain, dia bisa nyaman tanpa gua,
sedangkan gua? Termakan sama perasaan sendiri. L
Terima kasih banyak yah atas
semua yang udah kamu kasih ke aku, maaf apa yang udah merusak segalanya yang
ada di diri kamu, hati dan perasaan. L dan mungkin ga akan
pernah ada kesempatan untuk memperbaiki segalanya, aku hanya berharap kamu
mendapatkan seseorang yang lebih baik dari aku, yang selalu bisa mengerti
setiap keadaan kamu, yang ga overprotective, bahkan yang selalu memberikan
perhatian yang lebih ke kamu. Mungkin aku akan menghilang dari kehidupan kamu
selamanya dan takkan pernah kembali lagi kesana, karna aku tau kamu udah ga mau
menerima aku jadi kekasihmu lagi. L jika kamu membutuhkan
aku untuk diminta pendapat aku akan berikan saran terbaik yang aku punya,
selama kamu bahagia aku akan bahagia juga walau hati dan perasaan ini terasa
sangat sakit.
Terima kasih Herlin Handayani. Simpanlah semua
kenangan yang telah kita jalani bersama, jangan pernah sedikitpun kamu
melupakannya, karna aku takkan pernah melupakan semua kenangan ini. J Selamat Tinggal Herlin, Selamat Tinggal 11 Oktober
2011. Tetaplah menjadi kenangan yang terindah dalam perjalanan cintaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar